Penjual Peyek & Kerupuk Ini Cerita Cara Produknya Bisa Dijual di Alfamart
Kamis 16 2024
Edit
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar produk UMKM Tanah Air salah satunya dengan memasarkan produk melalui ritel modern seperti Alfamart.
Namun, dibutuhkan strategi dan usaha untuk dapat sukses memasarkan produk tersebut seperti yang berhasil dilakukan oleh UMKM asal Kendal, Jawa Tengah dan Jember, Jawa Timur ini.
Pelaku UMKM asal Kendal, Haniatus Zunaenah atau yang akrab disapa Hanik membongkar kisah suksesnya memulai usaha peyek kacang hingga sukses dipasarkan di Alfamart. Ia mengaku usaha ini sudah berjalan selama satu dekade sejak tahun 2014.
Hanik memulai usaha dengan menjajakan peyeknya ke tiap warung-warung di sekitar jalur pantura dekat rumahnya. Ia mengaku penjualan usahanya cukup lancar di tahun pertama meski hasilnya tidak terlalu besar. Ia pun sempat mendapat tentangan dari suami karena cemas akan gagal menjalankan usaha tersebut.
Kendati begitu, Hanik tetap tekun menjalankan usaha hingga jalan sukses terbuka sedikit demi sedikit. Tahun 2022, ia berkesempatan untuk mengikuti sesi kurasi produk lokal oleh Alfamart.
Menurutnya, seleksi produk UMKM untuk tembus pasaran Alfamart ini cukup ketat. Dari 4 produk olahan peyek miliknya yakni peyek teri, peyek rebon, peyek kacang tanah, dan peyek kacang hijau, hanya satu produknya yang bisa lolos seleksi.
"Yang bisa lolos itu peyek kacang tanah. Memang seleksinya ketat. Harus ada izin usaha, BPOM, dan lainnya. Alhamdulillah ini bisa lolos," ungkap Hanik dalam keterangan tertulis, Jumat (29/3/2024).
Kini peyek kacang buatan Hanik pun telah dipasarkan di gerai Alfamart yang ada di Kendal dan kota-kota sekitarnya. Sukses naik kelas, Hanik pun kini memiliki 4 karyawan dan mampu menghasilkan 30 kg peyek setiap harinya. Bahkan, ia kerap kali menambah dua karyawan setiap menjelang Hari Raya Idulfitri.
Selain Hanik, ada juga kisah sukses dari Pelaku UMKM asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kasan. Pemilik 'Krupuk Padang Pasir' ini memulai usaha krupuk pasir skala rumahan sejak 2018 silam. Kasan mengatakan sebelumnya tiap minggu ia hanya mampu menjual 25 bungkus kerupuk pasir.
"Saya titipkan kerupuk pasir dari warung satu ke warung satu saat itu, laku 25 bungkus satu minggu sudah sangat Alhamdulillah," ujar Kasan.
Namun ia terus tekun melanjutkan usaha, bahkan bermimpi untuk membesarkan usahanya. Selama 2 tahun, ia masih menggunakan metode jual titip ke warung-warung. Pada tahun 2020, ia pun mengambil langkah serius dengan mengurus semua izin yang diperlukan dan meningkatkan kualitas produksinya.
Di tahun 2021, usahanya berbuah hasil. Kerupuk Padang Pasir berhasil masuk di Alfamart. Kasan menilai capaian ini menjadi kebanggaan tersendiri karena dirinya bisa memenuhi standar ritel modern sehingga membuka peluang pasar yang lebih luas.
"Alhamdulillah, kami bisa suplai ke lebih dari 100 toko Alfamart di Kabupaten Jember, produk kami pun diterima konsumen yang lebih banyak lagi dan menjadi pilihan utama masyarakat Jember yang membeli kerupuk di Alfamart," jelas Kasan.
Sementara itu, Corporate Communications Alfamart Rani Wijaya mengungkapkan selama ini Alfamart terbuka bagi produk makanan ringan lokal daerah untuk bisa dipasarkan di gerai-gerai Alfamart wilayah tertentu. Di tahun 2024 ini, Alfamart menyiapkan ribuan toko yang menyediakan rak khusus untuk produk-produk lokal khas daerah.
"Kami lihat terutama adalah potensi produk itu bisa diterima masyarakat sehingga banyak dibeli, Alfamart tentu senang bisa memfasilitasi UMKM-UMKM lokal ini agar makin besar," kata Rani.
Sumber : detik