Pertalite Mau Dibatasi, Penjualan Mobil Bakal Terpengaruh?

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membatasi BBM Pertalite di Indonesia. Lantas, apa tanggapan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengenai rencana tersebut?

Sri Agung Handayani selaku Direktur Pemasaran PT ADM tak khawatir pembatasan Pertalite akan berdampak ke penjualan mobil di dalam negeri. Ketimbang memikirkan itu, pihaknya memilih fokus ke hal lain, seperti memberi kemudahan konsumen membeli kendaraan.

"Saat ini belum ada (ketakutan penjualan mobil turun). Kita lebih fokus ke bagaimana memberi kemudahan mereka, cara beli seperti skema kreditnya," ujar Agung saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, akhir pekan kemarin.

Menurut Agung, pembatasan Pertalite hanya menimbulkan huru-hara di awal. Setelah itu, masyarakat Indonesia akan kembali menyikapinya dengan normal alias biasa-biasa saja.

"Kita amati dulu, pasti akan ada perubahan seperti di tanggal 31 malam antrean panjang, itu saya rasa umum berlaku. Tapi biasanya orang indonesia berlakunya 1-2 hari dan dia akan mengurangi pemakaian mereka dalam beberapa bulan setelah itu kembali lagi adaptasi terhadap biaya tersebut," tuturnya.

Sebelumnya, rencana pemerintah membatasi pembelian Pertalite disampaikan Arifin Tasrif saat masih menjabat sebagai Menteri ESDM. Ketika itu, dia mengatakan, pengetatan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar akan berlaku mulai 1 September 2024.

"1 September, kita kan harus sosialisasi dulu," kata Arifin di Gedung DPR RI pada Jumat (16/8), disitat dari CNBC Indonesia.

Arifin memastikan sudah disiapkan kriteria kendaraan yang berhak menggunakan BBM subsidi. Meski demikian, dia tak mau merinci soal pelaksanaannya.

"Ya sedang disiapkan lah. Nanti yang ngomongin kan bukan saya," kata dia yang belum lama ini digantikan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM.

Sumber : Detik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel